Moeldoko: Saat Pandemik Perlu Kerja Nyata, Bukan Diskusi dan Mencaci

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengapresiasi upaya pihak-pihak yang ikut membantu penanganan pandemik COVID-19. Menurut Moeldoko, dalam kondisi saat ini, semua pihak harusnya bersatu dan bukan saling mencaci.
"Di saat pandemik ini, yang diperlukan adalah gotong royong, kerja nyata, bukan diskusi, bukan mencaci, bukan melihat segala sesuatu dari sisi negatif,” kata Moeldoko saat memberi pidato sambutan dalam acara Sentra Vaksinasi COVID-19 Sinergi Sehat, Indonesia Sehat, Ekonomi Bangkit di Jakarta, yang dikutip dari siaran pers Kantor Staf Presiden, Senin (9/8/2021).
1. Moeldoko minta semua pihak meninggalkan debat-debat yang tidak penting
Moeldoko mengatakan, kerja sama memang diperlukan di tengah pandemik ini. Ia pun meminta agar semua pihak meninggalkan perdebatan yang tidak berarti.
“Inilah contoh yg diperlukan saat ini oleh bangsa, saya mesti mengapresiasi para alumni dan seluruh pihak yg memberikan kontribusi nyata untuk minimal ikut mengerem kasus COVID-19 di Indonesia,” ujar Moeldoko.
2. Moeldoko ingin semua pihak dukung kebijakan pemerintah tekan kasus COVID-19
Mantan Panglima TNI ini kemudian menuturkan, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk menekan penyebaran virus corona di Tanah Air, salah satunya adalah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Level 4. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk turut mendukung kebijakan pemerintah.
"Yang kita harus lakukan adalah memberikan dukungan penuh kepada semua pihak, kita tunjukkan bahwa kita adalah bagian dari upaya menekan COVID-19,” tambah Moeldoko.
3. Moeldoko klaim PPKM efektif turunkan kasus dan pulihkan ekonomi negara
Lebih lanjut, Moeldoko juga mengingatkan kepada masyarakat untuk bersabar menjalani PPKM Darurat Level 4 saat ini. Dia menyebut, implementasi PPKM efektif memulihkan ekonomi negara dan menekan kasus COVID-19.
Dia mencontohkan penurunan angka keterisian tempat tidur di Wisma Atlet yang sebelumnya mencapai 90 persen pada pertengahan Juli lalu, kini telah berangsur turun mencapai 25 persen.
"PPKM adalah kebijakan yang efektif dalam menekan laju penyebaran COVID-19," tutur Moeldoko.