Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251102-WA0067.jpg
Wapres RI Gibran Rakabuming Raka menunjau titik banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah. (Dok. BNPB)

Intinya sih...

  • Gibran tekankan pentingnya sinergi pusat dan daerah

  • BNPB lakukan operasi modifikasi cuaca

  • Sebanyak 13 kelurahan masih dikepung banjir

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Langit Semarang siang itu tampak mulai menggelap. Gumpalan awan kelabu bergelayut rendah di atas kawasan Terboyo menjadi pengingat musim penghujan baru saja dimulai dan ancaman banjir masih nyata.

Di tengah suasana mendung itu, Minggu (2/11/2025), Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung kondisi jalur pembuangan air (outlet) Kolam Retensi Terboyo, salah satu titik krusial yang menjadi penyebab genangan banjir di Kota Atlas.

Gibran menyusuri kondisi jalur outlet Kolam Retensi Terboyo selama 30 menit, memastikan pembenahan sektor hilir dan seluruh rangkaian penanganan banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah, berjalan maksimal.

1. Gibran tekankan pentingnya sinergi pusat dan daerah

Wapres RI Gibran Rakabuming Raka menunjau titik banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah. (Dok. BNPB)

Gibran telah melihat seluruh komponen bangsa, baik dari pemerintah pusat maupun daerah telah bersinergi dengan baik. Wapres mengapresiasi hal tersebut.

Dia mengatakan, penanganan bencana yang telah merendam Kota Semarang selama hampir dua pekan itu harus dilakukan secara kolaboratif.

"Perlu sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, harapannya segera kita temukan solusi bersama. Terima kasih atas kerja keras selama seminggu ini,” kata mantan Wali Kota Surakarta itu.

Gibran optimistis pembenahan yang dilakukan ini nantinya akan membawa dampak yang nyata bagi masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya. Tanggul tol laut yang sedang dalam tahap proses pembangunan itu, nantinya juga akan membawa manfaat sebagai penahan air laut agar tidak lagi meluap ke daratan.

2. BNPB lakukan operasi modifikasi cuaca

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). (Dok. Bpbd DKI)

Deputi 3 BNPB Mayjen TNI Budi Irawan mengatakan, proses penanganan banjir Semarang juga telah menunjukkan hasil yang lebih baik. Unit pompa portabel telah ditambah dan diawasi secara ketat agar operasionalnya berjalan optimal.

BNPB juga tengah melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mitigasi bencana banjir. Di sisi lain, pembenahan sektor hilir terus diupayakan dengan memperlebar jalur keluar air dari kolam retensi Terboyo menuju ke laut.

Genangan banjir yang merendam pun mulai terkuras hingga 65 sentimeter. Sedangkan genangan yang sebelumnya merendam Semarang bagian utara mulai surut. Jalan Raya Kaligawe pun dapat dilalui kendaraan roda dua.

“Alhamdulillah semua rencana yang kemarin kini telah terealisasi. Pompa ditambah, dijaga dan diawasi. Sementara di sektor hilir terus dibenahi. Kita juga telah melakukan OMC. Ada dua pesawat yang kita kerahkan,” ungkap Budi.

Mantan Kasdam IV Diponegoro itu optimistis banjir Semarang akan teratasi dalam kurun waktu kurang dari tujuh hari ke depan. Sehingga kehidupan dan penghidupan masyarakat tidak lagi terganggu serta diharapkan semuanya kembali normal seperti sediakala.

3. Sebanyak 13 kelurahan masih dikepung banjir

Kondisi rumah warga di Trenggalek yang terendam banjir. IDN Times/istimewa

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, tinggi muka air banjir di beberapa titik Semarang Raya mulai menurun.

Kendati, BNPB mencatat masih ada 13 kelurahan yang masih dikepung banjir hingga Minggu (2/11/2025), sejak banjir mengepung Kota Semarang selama dua pekan terakhir ini.

"Sementara di wilayah permukiman, titik genangan masih terpantau di 13 kelurahan dalam lingkup Kecamatan Genuk, dengan elevasi air lebih rendah dari kolam retensi Terboyo Wetan yang berada di rumah pompa air Sringin dan mesin pompa BNPB di Terboyo Wetan," kata Abdul melalui keterangan resmi.

Editorial Team