Pada kesempatan tersebut, Hendropriyono juga menyampaikan permintaan maaf kepada beberapa pihak yang merasa tersakiti oleh dirinya.
"Saya mohon maaf dan doa sekaligus bahwa sekarang lengkaplah sudah kacamata saya untuk melihat bobot dan kualitas penyelenggara negara. Martabat dan ke arah mana bangsa dibawa. Saya harapkan kepada semua kader, tetap bersemangat dan jujur, tetap bersih, jangan terbawa arus. Karena bagaimana pun kita kalau pegang prinsip kejujuran, kita apa adanya, kita pasti menang, di manapun kita, pasti menang," pesannya.
Ia mengaku sudah cukup berkarier di dunia politik. Apalagi kini ia telah berusia 74 tahun.
"Kalau tidak mau berhenti juga nanti diberhentikan Tuhan. Enough is enough, banyak yang mau menginginkan saya bercokol di PKP indonesia, tapi perjalanan saya cukup sampai di sini," kata dia.
Nama Hendropriyono di dunia pemerintahan bukan sosok baru. Dia pernah menjadi Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan Republik Indonesia (1996-1998), Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (PPH) dalam Kabinet Pembangunan VII, Menteri Transmigrasi dan PPH dalam Kabinet Reformasi Pembangunan yang kemudian merangkap sebagai Menteri Tenaga Kerja ad-interim.
Selain itu, pada periode 2001-2004, dia menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Kabinet Gotong Royong.