Palembang, IDN Times - Ribuan warga Kota Palembang memadati kawasan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) serta kawasan Jembatan Ampera untuk menunaikan ibadah salat Id 1440 Hijriah, Rabu (5/6).
Sejak pukul 05.00 WIB, lautan manusia dari berbagai penjuru Kota Palembang sudah berkumpul untuk tidak melewati momen 1 tahun sekali itu.
Banyak warga Palembang yang datang memilih untuk melaksanakan salat di masjid terbesar di Kota Palembang tersebut. Salah satunya, Syukur (32). Dia mengatakan, momen satu tahun tersebut menjadi cara bagi dirinya untuk berkumpul bersama keluarga sekaligus masyarakat Palembang.
"Iya momennya kan jarang ya, salat di kawasan Ampera. Tempatnya luas, jadi kita bisa berkumpul. Kami juga sudah janjian dengan keluarga besar unyuk merayakan lebaran di sini (Masjid Agung)," ujar dia.
Suasana salat Id di kawasan Masjid Agung dan Jembatan Ampera memang sudah menjadi tradisi tahunan. Tak jarang, menjadi lokasi untuk saling bermaaf-maafan.
Suasana tumpah ruah terlihat jelas sejak pagi hari, bahkan masyarakat yang datang terlambat akan kesulitan memilih tempat salat. Alhasil, sajadah dibentangkan hingga menutup penuh Jembatan Ampera.
"Iya, terkadang bisa ketemu teman masa kecil juga di sini. Jadi momen silaturahmilah. Memang kita milih salat di luar masjid karena di dalam sudah penuh sekali," ujar dia.
Momen salat Id di Masjid Agung dimanfaatkan Hilda (30) warga Semarang untuk bersama keluarga besarnya menikmati hari raya di Kota Palembang. Dirinya terkesan dengan kawasan Ampera yang sehari-hari dipenuhi kendaraan menjadi penuh lautan manusia.
"Luar biasa semua orang ngumpul di sini. Biasanya Ampera penuh kendaraan, hari ini jadi lautan manusia untuk melakukan salat Id. Ini baru pertama saya salat di sini," ujar dia.
Usai salat, lautan manusia tadi berubah jadi lautan sampah berupa kertas koran yang berhamburan ditinggalkan oleh warga seusai beribadah di kawasan Ampera. Rata-rata warga membawa ataupun membeli kertas koran untuk digunakan sebagai alas untuk beribadah.
Kebiasaan meninggalkan sampah tersebut menjadi pekerjaan tersendiri bagi petugas dinas kebersihan Kota Palembang.
"Sudah biasa setiap tahun kita bersihkan sampah usai salat. Jam 9 harus udah kembali bersih kawasan ini," tutup dia.