Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kereta MRT. (ANTARA FOTO)

Intinya sih...

  • PT MRT Jakarta mengenalkan fitur pembayaran terbaru, MartiPay, yang menggunakan sistem server based payment di aplikasi MyMRTJ.
  • MartiPay dikenalkan karena kartu jelajah ganda segera dinonaktifkan, dengan saldo disimpan di server dan melakukan cobranding dengan JakOne Pay milik Bank DKI.

Jakarta, IDN Times - PT MRT Jakarta mengenalkan fitur pembayaran terbaru yang bisa digunakan oleh pelanggan, yang dinamakan MartiPay. Fitur pembayaran terbaru ini menggunakan sistem server based payment dan dapat diakses di aplikasi MyMRTJ.

Di dalam aplikasi itu sudah terdapat notifikasi pembayaran dengan menggunakan MartiPay. Pengguna MRT tinggal mengaktifkan fitur MartiPay. 

Digital Business Department Head PT MRT, Ezron Yothan Sinaga menjelaskan, salah satu alasan pihaknya mengenalkan MartiPay lantaran kartu jelajah ganda (multi trip ticket) segera dinonaktifkan. Namun kartu tersebut masih bisa digunakan atau di-refund hingga 31 Oktober 2024

"Jadi, kami tidak lagi memperpanjang lisensi kartu MRT Jakarta. Ini latar belakang awalnya. Di sisi lain, penggunaan kartu chip semakin mahal dan mengikuti perkembangan global juga. Kami pun juga harus menyediakan sistem top up dengan menggunakan kartu," ujar Ezron ketika memberikan pemaparan secara terbatas di kelas fellowship beberapa waktu lalu di Jakarta Transport Hub, Jakarta Selatan. 

Bedanya server based payment dengan chip payment, katanya, di mana saldo disimpan.

"Server based payment, saldonya ada di server. Contohnya, Jak One Pay hingga GoPay. Chip based payment, saldonya ada di kartu," tutur dia. 

Saat ini penggunaan uang elektronik masih bisa dilakukan. Tetapi, PT MRT tetap membutuhkan sistem pembayaran sendiri dan tidak tergantung ke bank-bank tertentu. 

1. Martipay cobranding dengan JakOne Pay milik Bank DKI

Fitur pembelian tiket menggunakan MartiPay yang ada di dalam aplikasi MyMRTJ. (IDN Times/Santi Dewi)

Ezron mengatakan, PT MRT memutuskan menggunakan sistem cobranding dalam pengembangan Martipay. Mereka melakukan cobranding dengan JakOne Pay milik Bank DKI. 

"Cobranding ini artinya kami pinjam namanya saja. Siapa yang sudah punya brand untuk dikenal jalan-jalan misalnya, itu kami pinjam. Sistem di belakangnya itu milik mitra kami. Jadi, maintenance-nya punya mitra," tutur dia.

Dengan begini, PT MRT, bisa fokus kepada inti bisnis, yakni sebagai perusahaan penyedia layanan transportasi umum bagi warga Jakarta. 

"Main competition kami bukan di payment. Kalau kami bikin sendiri infrastruktur (pembayaran), maka akan lama (diterapkan)," ucapnya. 

Di sisi lain, PT MRT tetap bisa melayani warga Jakarta dengan menyediakan transportasi umum seandainya kerja sama mereka dengan sejumlah bank terputus.

"Karena kami tetap harus memenuhi standar pelayanan minimum," ujar dia. 

2. MRT tidak akan hapus kartu fisik untuk alat pembayaran

Ilustrasi uang elektronik yang dikeluarkan oleh perbankan. (IDN Times/Hana Adi Putra)

Di sisi lain, Ezron memastikan MRT tidak akan menghilangkan pembayaran menggunakan kartu fisik meski mereka mengenalkan fitur pembayaran lain berbasiskan web server. Apalagi 70 persen pengguna MRT masih mengandalkan pembayaran dengan menggunakan kartu. 

"Kami di MRT percaya setiap segmen memiliki alat pembayaran favorit. Bagi kami gen Z, (pembayaran) dengan kartu, itu ribet. Tapi, bagi pelanggan yang merupakan orang tua, aplikasi justru ribet. Jadi, kami akan maintain semua," kata dia. 

Namun, dari segi hitung-hitungan bisnis, tetap mempertahankan kartu jelajah ganda (MTT) tidak efisien. Sebab, penggunanya tidak banyak karena jumlah pengguna kartu bank justru lebih besar. 

3. Saldo maksimal yang bisa disimpan di MartiPay Rp2 juta

Tampilan fitur MartiPay untuk yang terkoneksi lewat MyMRTJ. (Tangkapan layar aplikasi MyMRTJ)

Sementara, pengguna sudah bisa mulai menggunakan fitur MartiPay sejak akhir Juli 2024 lalu. Dengan fitur ini, pengguna bisa melakukan pembayaran berbasis digital untuk sejumlah transaksi di dalam ekosistem MRT.

Adapun maksimal saldo MartiPay mencapai Rp2 juta. Fitur ini menghadirkan kemudahan dengan menyediakan isi ulang saldo melalui JakOne Mobile, Bank DKI, kartu debit seperti Mastercard dan Visa maupun QRIS. 

"Pemeliharaan fitur ini nantinya dilakukan oleh mitra serta penambahan fitur dan modifikasi dilakukan dengan persetujuan mitra," kata Ezron. 

Editorial Team