Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Iluatrasi umat muslim melaksanakan shalat Idul Adha (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/pras)

Padang, IDN Times - Meski mendukung pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, namun Majelis Ulama Indonesia Sumatra Barat (MUI Sumbar) menolak penghentian aktivitas ibadah di masjid maupun musala.

Menurut Ketua MUI Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar, agama seharusnya tidak dipandang sebagai penghalang. Tempat ibadah bisa menjadi sentra edukasi masyarakat agar bisa menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

“Kafe-kafe bisa beroperasi 25 persen, mal bisa 25 persen. Kafe malah untuk pergi ngobrol, sulit jaga jarak. Di masjid, orang tidak ngomong satu sama lain dan kehadiran cuma sebentar, masa dilarang.  Agama jangan sesekali dipandang sebagai penghalang. Itu adalah salah satu ikhtiar kita menghadapi pendemik ini,” kata Gusrizal, Jumat (9/7/2021).

1. Cukup berikan penekanan soal prokes

ilustrasi warga menggunakan masker (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Gusrizal menambahkan, PPKM merupakan bagian dari ikhtiar untuk mengakhiri pandemik. Walau demikian, berbagai ibadah seperti salat Idul Adha mendatang nanti seharusnya tak dilarang. Pemerintah cukup memberi penekanan agar protokol kesehatan selama pelaksanaan salat Idul Adha diterapkan dengan ketat. 

“Umat Islam terkadang merasakan ketidakadilan ketika kebijakan salat berjemaah dilarang. Apalagi melihat pusat-pusat perbelanjaan tetap ramai. Ini menunjukkan jika pemerintah tidak konsisten menegakkan aturan. Sejak awal MUI Sumbar sudah sepakat dan mendukung upaya pemerintah mengendalikan pandemik, tapi kebijakan pemerintah jangan sampai membuat keluh kesah masyarakat," ujarnya.

2. Hari kedua PPKM di Padang belum optimal

Editorial Team

EditorAndri NH

Tonton lebih seru di