Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Muhamad Iqbal
IDN Times/Muhamad Iqbal

Jakarta, IDN Times - Koordinator Lapangan massa aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR), Abdullah Hemahua mengatakan, aksi hari ini adalah bentuk dukungan kepada sembilan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang mereka nilai rentan diintervensi.

"Kita kemari untuk melakukan dukungan moril kepada 9 hakim. Agar mereka jujur adil dan tidak takut diintervensi," kata Abdullah Hemahua dalam orasinya di depan gedung Kementerian Pertahanan, jalan Merdeka Barat, Jakarta (14/6).

Abdullah juga mengatakan, secara teoritis Ia tahu keputusannya. "Walau peluang hanya 1 persen kami, hari ini kami akan berdoa mengetuk pintu langit," kata Abdullah.

"Kalau hari ini kita gagal, 2024 akan banyak masyarakat sudah hilang kepercayaan kepada elite politik. Sebanyak 50 persen orang Indonesia akan golput," tambahnya.

Tak hanya itu, mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini dalam orasinya menilai pemerintahan saat ini tidak adil dalam penegakan hukum.

"Kita lihat penegakan hukum Habib Bahar (Smith) di Bogor yang sangat cepat, namun kasus Novel Baswedan hingga kini tidak diketahui kelanjutannya, belum lagi soal 8 orang korban kerusuhan 21 dan 22 Mei lalu yang dianggap seperti tikus-tikus kecil. Tidak diproses, tidak ditegakan keadilan," ujar Abdullah.

Berdasarkan pantauan IDN Times di lokasi, massa peserta aksi saat ini berkumpul persis di depan kantor Kementerian Pertahanan.

Editorial Team