Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Jokowi tinjau proses penyuntikan Vaksin Gotong Royong (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Sebuah petisi yang menolak vaksinasi mandiri muncul di laman change.org. Penolakan vaksinasi mandiri tersebut kini telah ditandatangni lebih dari 7.600 orang hingga pagi ini, Senin (12/7/2021).

"Batalkan Vaksinasi Mandiri, #VaksinasiMandiriGakAdil," tulis judul petisi penolakan tersebut.

Petisi penolakan itu dibuat oleh tiga orang yakni ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia dr. Pandu Riono, Guru Besar Bidang Sosiologi Bencana di Universitas Teknologi Nanyang Singapura Prof. Sulfikar Amir, dan juga Irma Handayani.

Ketiganya menilai rencana pemerintah untuk memperbolehkan vaksinasi mandiri akan menyebabkan ketimpangan yang tinggi dan justru dapat memperpanjang pandemik COVID-19.

1. Vaksinasi mandiri hanya menguntungkan masyarakat kelas atas saja

Default Image IDN

Mengutip WHO, mereka bertiga menilai program vaksinasi yang dilakukan pihak swasta hanya menguntungkan dan mengutamakan masyarakat tingkat ekonomi menengah ke atas di perkotaan saja.

"Dengan suplai vaksin yang masih sangat terbatas, masyarakat yang berada di daerah dan ekonomi menengah ke bawah, yang justru memiliki tingkat risiko penularan lebih tinggi, bisa tidak diprioritaskan dalam pembagian vaksin," tulis petisi tersebut.

2. Pemerintah diminta batalkan vaksinasi mandiri

Editorial Team

Tonton lebih seru di