IDN Times/Teatrika Handiko Putri
Sementara dari kubu Prabowo-Sandiaga, melalui Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dradjad Wibowo mencontohkan, dari pengalaman berbagai negara seperti di Denmark, ada Menteri Eklesiastikal yang tugasnya mengurusi Gereja Evangelical Lutheran Denmark.
Sejak 28 November 2016 yang menjadi menteri adalah Mette Block, politikus wanita dari Partai Aliansi Liberal. Posisi resminya adalah Menteri Kebudayaan dan Gereja. Ini dua birokrasi kementerian yang dijabat satu orang.
Pendahulu Block adalah Bertel Haarder, politikus kawakan dari Partai Venstre. Haarder menjabat berbagai portfolio menteri sejak November 2001-November 2016. Mulai dari Menteri Urusan Pengungsi, Imigrasi dan Integrasi, hingga Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Menteri Kerjasama Nordic. Dia merangkap menjadi Menteri Eklesiastikal sejak 2005.
Pada 2015 proporsi pemeluk Kristen Lutheran di Denmark adalah 67,4 persen, Kristen Ortodoks 2 persen, Katolik 1,3 persen, Kristen 7,5 persen, Islam dan Budha masing-masing 0,5 persen.
“Meski secara teoretis setiap warga Denmark berhak menjadi Menteri Eklesiastikal, secara real politik, posisi tersebut selalu dijabat oleh pemeluk Kristen Lutheran. Tidak pernah oleh pemeluk Kristen Ortodoks, Katolik atau agama lain,” kata Dradjad saat dihubungi IDN Times, Selasa (13/11).
Di Argentina juga demikian. Sekitar 76,5 persen warga negara Argentina adalah pemeluk Katolik Roma. Masalah Agama diurusi Kementerian Luar Negeri dan Agama. Di kementerian ini ada Direktorat Jenderal Agama Katolik. Ada juga Direktorat Registrasi, yang mengelola registrasi wajib bagi semua agama dan gereja, selain gereja Katolik yang langsung dikelola Ditjen Agama Katolik.
Menterinya adalah Jorge Faurie, diplomat kawakan beragama Katolik Roma yang menguasai enam bahasa. Individu beragama lain belum pernah menjadi menteri yang mengurusi agama di Argentina.
“Hal serupa juga terjadi di Prancis (Menteri Dalam Negeri), Yunani, India maupun Israel,” ucap Wakil Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) itu.