Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(www.instagram.com/@nafaurbach)
Anggota komisi IX DPR RI dari Partai Nasional Demokrat, Nafa Urbach. (www.instagram.com/@nafaurbach)

Intinya sih...

  • Nafa Urbach akan mengalokasikan seluruh gaji dan tunjangannya untuk masyarakat di dapilnya, yaitu Magelang, Wonosobo, Temanggung, dan Purworejo.

  • Penyaluran bantuan akan dilakukan secara transparan kepada para guru honorer dan menerima masukan apakah juga harus disalurkan ke masyarakat lain.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IX DPR RI, Nafa Urbach, berjanji akan mengalokasikan seluruh gaji dan tunjangan yang diterima sebagai wakil rakyat untuk masyarakat di daerah pemilihannya (dapil) di Jawa Tengah. Hal ini menanggapi keresahan kenaikan gaji dan tunjangan yang cukup fantastis di masyarakat.

Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, Nafa maju mewakili dapil Magelang, Wonosobo, Temanggung, dan Purworejo. Nafa mengatakan, penurunan gaji dan tunjangan tak bisa dilakukan sepihak karena merupakan keputusan bersama.

“Saya memilih cara yang bisa langsung saya lakukan sendiri terlebih dahulu dengan mengembalikan seluruh gaji dan tunjangan saya ke masyarakat di dalil sampai 2029,” kata Nafa Urbach dalam unggahan story di Instagram pribadinya, dikutip IDN Times, Selasa (26/8/2025).

“Ini langkah yang bisa saya lakukan sendiri terlebih dahulu. Tapi saya berterima kasih untuk masukan mbak dan pasti saya akan sampaikan itu ke teman-teman di DPR,” kata dia.

1. Nafa Urbach sudah sadar akan dibilang pencitraan

Potret Nafa Urbach (instagram.com/nafaurbach)

Nafa mengakui, keputusannya ini tetap akan menuai penolakan dari publik dan dikritik untuk mencuri hati masyarakat di tengah isu kenaikan gaji dan tunjangan para wakil rakyat.

Namun, ia berjanji akan mengalokasikan gaji dan tunjangannya untuk masyarakat yang ada di dapilnya. Ia pun meminta publik bersabar karena timnya masih membutuhkan waktu untuk menerapkan keputusannya ini.

“Sabar ya, saya dan tim dapil masih membutuhkan waktu supaya yang menerima benar-benar orang yang membutuhkan dan kesulitan, kita mulai ini bulan depan,” kata dia.

2. Janji penyaluran bantuan akan dilakukan secara transparan

Anggota komisi IX DPR RI dari Partai Nasional Demokrat, Nafa Urbach. (www.instagram.com/@nafaurbach)

Nafa menambahkan, gaji dan tunjangan itu akan disalurkan untuk para guru honorer karena mereka merupakan pahlawan pendidikan yang telah berjasa besar.

Namun, ia menerima masukan dari publik apakah gaji dan tunjangan itu juga harus disalurkan ke masyarakat di luar yang berprofesi guru.

“Semua proses ini akan dilakukan secara terbuka dan transparan,” ujar Legislator Partai Nasdem itu.

3. Gaji DPR mencapai Rp100 juta menuai gelombang kritik

Ilustrasi gedung DPR di Senayan. (IDN Times/Kevin Handoko)

Anggota DPR RI saat ini tengah menjadi sorotan publik setelah gaji yang mereka terima setiap bulannya sangat fantastis di tengah kondisi perekonomian yang kurang baik. Gaji DPR RI dikabarkan bisa mencapai Rp100 juta lebih.

Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, mengatakan, tidak ada kenaikan gaji anggota DPR. Namun, ia mengaku terdapat komponen tunjangan seperti tunjangan beras dan bensin yang naik sedikit.

Jumlah gaji dan tunjangan bersih anggota DPR sekitar Rp69 juta hingga Rp70 juta. Jumlah tersebut masih di luar tunjangan rumah sebesar Rp50 juta per bulan. Tunjangan ini sebagai kompensasi tidak adanya rumah jabatan yang diterima bagi DPR RI periode 2024-2029.

"Gaji, oh, ya di luar perumahan. Gaji itu kan di luar perumahan, kalau gak salah ada tunjangan beras, tunjangan apa lagi, ya, banyak tunjangan kesehatan, tunjangan-tunjangan apa lah, tapi di luar tunjangan rumah. Itu sekitar Rp70 juta per bulan," kata dia.

Editorial Team