Jakarta, IDN Times - Selain mengumumkan bursa nama calon presiden, Partai Buruh juga menyampaikan nama-nama yang direkomendasikan untuk diajukan sebagai cawapres. Salah satu nama yang direkomendasikan oleh Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Buruh adalah Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Arsjad Rasjid.
Ketua Umum Partai Buruh, Said Iqbal menjelaskan nama Arsjad didukung oleh 21 provinsi. Ia pun berdalih membutuhkan sosok pengusaha agar bisa mendukung capres yang diajukan nanti. Meskipun Said mengakui bahwa Partai Buruh tak dapat mengajukan capres seorang diri karena terbentur persyaratan presidential treshold.
"Arsjad Rasyid didukung oleh 21 provinsi. Kami akui kami butuh pengusaha yang baik, jangan berhadap-hadapan walaupun kami kelas pekerja. Seperti Lula (Presiden Brasil), dia (pemimpin) sayap kiri tengah, tapi wakil presidennya adalah sayap kanan. Tapi, dia akhirnya berkompromi juga. Dia pilih wakil presidennya yang baik, bukan pro sistem outsourcing, pro upah murah, memiliki pertambangan yang merugikan rakyat," ungkap Said ketika memberikan keterangan pers di Hotel Ciputra Grogol, Jakarta Barat pada Selasa, (17/1/2023).
Munculnya nama Arsjad dalam bursa cawapres Partai Buruh menjadi tanda tanya. Lantaran Arsjad berasal dari kalangan pengusaha. Selain itu, KADIN diketahui merupakan motor penggerak di balik pengesahan UU Cipta Kerja yang sempat dinyatakan inkonstitusional oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Bahkan, Partai Buruh dalam aksi pada Senin (16/1/2023) lalu mendesak agar pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo agar segera mencabut Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja.
Selain nama Arsjad, ada pula satu nama cawapres alternatif lainnya. Siapa nama cawapres hasil rekomendasi Partai Buruh?