Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid, buka suara terkait polemik Kamus Sejarah Indonesia Jilid 1.
Polemik muncul usai kamus tersebut dinilai menghilangkan jejak pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari. Hilmar mengatakan Kamus Sejarah itu tidak pernah diterbitkan secara resmi.
“Buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I tidak pernah diterbitkan secara resmi. Dokumen tidak resmi yang sengaja diedarkan di masyarakat oleh kalangan tertentu merupakan salinan lunak (softcopy) naskah yang masih perlu penyempurnaan. Naskah tersebut tidak pernah kami cetak dan edarkan kepada masyarakat,” ujar Hilmar dikutip dari ANTARA, Selasa (20/4/2021).