Namanya Menguat Jadi Cawapres Ganjar, Mahfud MD: Itu Urusan Parpol

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, tak mau banyak berkomentar soal namanya yang disebut-sebut makin menguat menjadi bakal cawapres Ganjar Pranowo. Ia lebih memilih agar semuanya berproses dan menyerahkan hal tersebut ke partai politik.
"Cawapres itu urusan parpol. Biar parpol yang mengolah dan menjawab," ujar Mahfud di Pondok Pesantren Al Falah, Jember, Senin (25/9/2023).
Ia juga menepis anggapan semakin sering berkunjung ke pondok pesantren terkait urusan Pilpres 2024. Ia mengaku, sejak dulu sudah aktif mengunjungi ponpes.
"Gak ada kaitannya (dengan pilpres). Sebelum musim pilpres, saya selalu ke pesantren," tutur dia.
Hal itu dilakukan, kata dia, untuk tetap menjaga hubungan baik dengan kalangan Nahdliyin, khususnya santri dan pengurus pondok pesantren.
"Ke ponpes yang ada di sini sudah tiga kali. Jadi, gak ada hubungannya dengan musim pilpres," ujarnya.
1. PDIP sebut nama Mahfud jadi pertimbangan utama dampingi Ganjar
Sebelumnya, nama Mahfud disebut-sebut makin menguat oleh PDIP untuk menjadi pendamping Ganjar pada Pemilu 2024. Apalagi, Mahfud diketahui sering bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri meski Mahfud menepis ada pembicaraan soal isu cawapres.
Hal itu diperkuat dengaan pernyataan politisi PDIP, Masinton Pasaribu bahwa nama Mahfud semakin intensif dibahas di internal parpol untuk mendampingi Ganjar. Pengalaman Mahfud di pemerintahan, kata Masinton, menjadi salah satu pertimbangan.
"Prof Mahfud MD adalah salah satu tokoh yang intensif dibahas untuk mendampingi Mas Ganjar. Pengalaman kepemimpinan beliau di lembaga negara dan pemerintahan yang tegas dan konsisten menjadi pertimbangan utama untuk dipasangkan bersama Mas Ganjar Pranowo. Itu semua demi melanjutkan kepemimpinan Indonesia ke depan," kata Masinton kepada media di Jakarta pada 19 September 2023 lalu.
Ia menambahkan, bila Ganjar berpasangan dengan Mahfud, maka dapat mempercepat proses pembangunan yang sudah dilakukan oleh Jokowi selama memimpin hampir 9 tahun.
"Bila tokoh ini disandingkan akan menjadi energi dan kekuatan untuk mempercepat akselerasi pembangunan yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi selama dua periode (memimpin). Jadi, kita tunggu saja," tutur dia.