Seorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika mewakili beberapa dari 200.000 nyawa yang hilang di Amerika Serikat dalam pandemi penyakit virus korona (COVID-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts)
Dalam kesempatan itu, Hermawan juga menceritakan pengalamannya hidup berdampingan dengan COVID-19 ketika berada di Amerika Serikat (AS). Pria yang berusia hampir 74 tahun itu mengatakan ia menjadi salah satu dari puluhan ribu orang yang menghadiri sebuah acara di sebuah stadium dalam ruangan di AS.
Ia menyebut bahwa suhu di dalam ruangan tersebut mencapai 2 derajat celcius, namun tidak membuatnya jatuh sakit meski COVID-19 masih mewabah.
“Saya di sana dan temperaturnya 2 derajat celsius, tapi saya masih sehat,” katanya.
"Saya tidak bermaksud menantang COVID. Tapi saya bisa jadi contoh untuk tidak terlalu takut pada COVID. Jadi kita harus hidup dengan COVID. Ini filosofi endemik. ASEAN harus hidup dengan COVID,” tambahnya.