Jakarta, IDN Times - Sejumlah negara Nordik atau negara-negara di wilayah Eropa Timur dan Atlantik Utara pada Kamis, 7 Oktober memutuskan menyetop sementara vaksinasi Moderna bagi kaum muda pria berusia di bawah 18 tahun. Penyebabnya, adanya laporan efek samping vaksin berbasis teknologi mRNA itu bagi organ jantung.
Hal itu didasari sebuah studi yang melibatkan negara-negara Nordik yang bakal diterbitkan pada pekan depan. Efek samping yang dimaksud adalah peradangan pada jantung.
"Studi yang dilakukan oleh negara-negara Nordik dan melibatkan Finlandia, Swedia, Norwegia, dan Denmark menemukan bahwa laki-laki di bawah usia 30 tahun dan menerima vaksin Moderna Spikevax memiliki risiko lebih tinggi terkena miokarditis," ungkap Direktur Institut Kesehatan Finlandia, Mika Salminen, seperti dikutip dari Euronews, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Miokarditis adalah kondisi di mana otot jantung terkena peradangan. Itu sebabnya, otoritas kesehatan di Finlandia memilih menyuntikan pria yang lahir pada 1991 ke atas divaksinasi Pfizer. Finlandia telah memberikan vaksin kepada anak-anak di atas usia 12 tahun.
Apakah temuan studi yang belum resmi diterbitkan itu perlu menjadi kekhawatiran publik dalam menerima vaksin COVID-19?