Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Presiden RI Maruf Amin (Dok. Setwapres RI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin mengatakan, pemerintah siap membantu seluruh santri untuk melakukan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) dalam rangka penerapan new normal atau normal baru di pesantren.

Ma’ruf menjelaskan, seluruh santri wajib melakukan tes PCR sebelum memulai proses belajar di pesantren sebagai upaya pencegahan COVID-19 di lingkungan pesantren.

1. Tes PCR dilakukan agar tidak terjadi penularan virus di pesantren

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Ia mengatakan, protokol kesehatan normal baru di pesantren akan segera dibuat pemerintah pada Rabu (9/6) besok, sebagai pedoman untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di lingkungan pesantren.

“Pemerintah akan menyiapkan untuk membantu pesantren supaya sebelum santri masuk itu pesantren sudah disterilkan dulu, sudah aman dulu. Kemudian santri-santri masuk pun dilakukan tes PCR, sehingga mereka sudah aman,” kata Ma’ruf Amin saat menggelar tanya jawab dengan awak media, Senin (8/6).

2. Santri diimbau untuk tidak keluar masuk pesantren selama new normal

Pondok Pesantren Temboro (Instagram.com/alfatah_temboro_id)

Wapres juga mengimbau kepada seluruh santri untuk tidak keluar masuk lingkungan pesantren di era normal baru nanti sebagai upaya physical distancing (jaga jarak). Hal tersebut adalah salah satu protokol kesehatan yang akan diterapkan oleh pemerintah sebelum pandemik ini berakhir.

“Kemudian juga harus dibatasi orang dari luar untuk masuk. Ini nanti akan kita rumuskan supaya benar benar sebelum masuk sudah steril, sudah masuk kemudian mereka sudah aman, kemudian mereka juga seterusnya terjaga dari penularan COVID-nya dan untuk itu pemerintah akan menyiapkan,” tuturnya.

3. Pesantren yang telah menjalankan proses belajar mengajar akan diawasi oleh gugus tugas daerah

Ilustrasi kegiatan para santri Pesantren Ar Raudhatul Hasanah saat Ramadan 2019 lalu (IDN Times/Prayugo Utomo)

Mantan Rais Aam NU itu menambahkan, bagi pesantren yang sudah memulai proses belajar mengajar di era normal baru ini, pemerintah akan meminta gugus tugas penanganan COVID-19 daerah untuk memandu dan mengamankan dari bahaya penularan virus tersebut.

“Caranya nanti akan dibicarakan seperti apa, supaya mereka yang berada di pesantren dilakukan pemeriksaan intensif agar mereka tak ada yang bawa COVID ke dalam pesantren,” tuturnya.

Editorial Team