Jakarta, IDN Times - Tenaga ahli di Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin membantah pernyataan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bahwa Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyodorkan putra bungsunya ke sejumlah partai politik agar bisa mengikuti Pilkada di tingkat provinsi. Menurutnya, informasi itu tak lebih dari fitnah.
"Pertama, dia mesti cek informasi yang benar, supaya jangan menyebarkan fitnah. Kedua, sudah waktunya selesai orang menyebarkan desas-desus, isu-isu yang mendiskreditkan Mas Kaesang. Termasuk soal urusan politik, nanti orang bisa jadi gubernur atau tidak. Masih berstatus calon atau tidak," ujar Ngabalin di Istana Kepresidenan pada Jumat (28/6/2024).
Lagipula dalam pandangannya, ikut serta di Pilkada merupakan hak demokrasi siapa saja. Bukan lantaran ia putra presiden yang tengah berkuasa, lalu dianggap tak bisa ikut mencalonkan diri.
"Kenapa sih risih? Ada yang gatel, ada yang gelisah, gitu? Tidak senang kalau orang itu (yang maju)? Agak-agak cerdas menghadapi masalah-masalah politik, gitu lho," katanya.