Ia mengakui bahwa menjadi pemimpin BUMN sebesar Pertamina, banyak sekali tantangannya. Namun, tantangan terbesar sepanjang periode kepemimpinannya adalah saat menghadapi pandemi Covid-19 yang menghantam hampir seluruh sektor kehidupan, termasuk energi, yang diperburuk dengan terjadinya konflik geopolitik Rusia - Ukraina yang menyebabkan krisis energi dunia.
Nicke mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Rakyat Merdeka atas apresiasi yang diberikan. Menurutnya hal ini menjadikan Pertamina semakin semangat memantapkan langkah mendorong transformasi, dalam melaksanakan pengabdian khususnya dalam menjaga ketahanan energi untuk negeri.
"Pertamina akan selalu berada di garis depan menjaga ketahanan energi nasional, dan juga mendorong terjadinya transisi energi," ujar Nicke.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia.
"Penghargaan ini saya dedikasikan kepada seluruh pekerja Pertamina yang tetap bekerja dalam kondisi pandemi sekalipun, di seluruh lini operasi Pertamina, baik yang bertugas di daerah terpencil, maupun yang beroperasi di tengah laut," tambah Nicke.
Dalam menjalankan kepercayaan pemegang saham untuk memimpin BUMN Energi Indonesia di periode kedua ini, Nicke mengaku akan menindaklanjuti agenda dan target besar Pemerintah di sektor energi sebagai bagian dari program Green Energy dan Green Economy yang menjadi arahan Presiden.