Tak hanya kelapa sawit, dalam acara yang sama, Jokowi juga mengusulkan fakultas lainnya. Kopi menjadi sorotan kedua Jokowi.
Jokowi menyayangkan di Indonesia ada produk kopi, namun tidak ada fakultas mengenai produk tersebut. "Kopi berapa hektare juga milik kita, tapi tidak punya fakultas kopi," kata dia.
Di fakultas ini, Presiden Jokowi mengusulkan pelajaran tentang proses produksi hingga pemasaran kopi. Presiden lantas membandingkan pengelolaan kopi di Italia. Salah satu jenis kopi Italia yang terkenal ke penjuru dunia adalah cappucino.
Padahal, kata dia, Italia tidak punya jutaan kebun kopi, seperti Indonesia. "Kenapa kita tidak punya fakultas kopi yang mengurus mulai dari pembibitan, pemupukan, penanaman, diajari pascapanen, diajari bagaimana membuat produk, kemudian kita bisa membuat produk sendiri. Kapujowo, Kapugayo, kenapa tidak? Kopi kita ini enak-enak, tapi kita selalu menjualnya dalam bentuk raw material (bahan mentah), Tidak pernah kita memproduk dalam sebuah kemasan apalagi produk-produk akhir seperti cappucino," jelas Presiden, seperti dikutip Antara.