Nilai rupiah kembali mengalami pelemahan 52 poin pagi ini. Jika sebelumnya nilai tukar rupiah Rp 13.498 per dollar AS, sekarang nilai tukar rupiah berada di level Rp. 13.550 per dollar AS.
Dilansir Antaranews.com, (29/10), Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menjelaskan alasan nilai dollar AS kembali menguat hari ini. Penguatan ini dipengaruhi oleh pengumuman Amerika Serikat yang akan menaikan suku bunga acuannya di bulan Desember mendatang. Sehingga kenaikan ini juga berpengaruh bagi nilai tukar mata uang yang ada di Indonesia.
Sampai saat ini, Bank Sentral AS telah mempertahankan suku bunga acuannya di level 0,25%. Namun, diduga mereka akan melakukan langkah-langkah yang tidak biasa, salah satunya adalah menaikan suku bunga acuan tersebut. Mereka juga akan menghilangkan referensi perkembangan situasi global yang mempengaruhi kondisi perekonomian di Negeri Paman Sam.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyamabada menjelaskan bahwa beberapa investor mulai mengambil langkah aman terkait kebijakan terbaru dari Amerika Serikat. Inilah yang membuat nilai tukar rupiah cenderung tertekan.
Kendati demikian, masih ada kemungkinan nilai tukar rupiah bisa kembali menguat. Sehingga para investor masih punya kesempatan untuk menginvestasikan modalnya ke Indonesia.
Sampai saat ini, rupiah memang masih dipengaruhi oleh faktor global. Akan tetapi kecenderungan mata uang rupiah untuk menguat juga masih ada. Beberapa paket kebijakan ekonomi bisa memberikan perubahan yang signifikan bagi kondisi ekonomi di Indonesia.