Jakarta, IDN Times - Nyaris lima abad sudah usia Kota Jakarta. Daerah yang menjadi Ibu Kota Indonesia itu hari ini, Selasa (22/6/2021), merayakan hari ulang tahunnya yang ke-494.
Jakarta yang awalnya tersohor sebagai kota pelabuhan kini berubah menjadi megapolitan. Kota ini merupakan jantung bagi Indonesia.
Tak bisa dipungkiri, sebagai Ibu Kota, Jakarta tempat pusat pemerintahan berdiri. Di sini juga pusat perputaran uang dari seluruh penjuru negeri.
Merunut sejarah, ada cerita panjang di balik penetapan Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia. Sejarawan JJ Rizal mengungkapkan, di awal masa kemerdekaan, muncul perdebatan di antara para tokoh pendiri bangsa terkait penentuan letak ibu kota.
Mereka membayangkan ibu kota sebagai wajah Indonesia harus mencerminkan nasionalisme. Maka, seharusnya wilayah yang menjadi ibu kota harus bersih dari bau-bau kolonialisme.
"Mereka mencari tempat yang tidak pernah bercokol kolonialisme, disebutlah tempat-tempat (seperti) Temanggung, Magelang gitu ya, tapi juga disebut kota-kota Bandung, Malang. Itu berjalan terus sampai kepindahan ibu kota ke Yogya dan balik lagi ke Jakarta," kata JJ Rizal saat berbincang dengan IDN Times beberapa waktu lalu.
Lalu, apa alasan menetapkan Jakarta yang memiliki banyak warisan kolonial sebagai ibu kota?