Jakarta, IDN Times - Kisah teror air keras yang dialami oleh penyidik senior Novel Baswedan kini sudah didengar oleh forum PBB. Novel menjadi salah satu pembicara dalam "Conference of the State Parties to the UNCAC 8th Session" yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirate Arab pada Senin (16/12) lalu. Konferensi itu sendiri berlangsung hingga (20/12) mendatang.
Novel mendapat kehormatan berbagi forum dengan koleganya dari beberapa negara yakni Tan Sri Abu Kasim Mohammed (mantan Ketua KPK Malaysia), Dadang Trisasongko (Sekjen Transparency International Indonesia), Sarath Jayamanne (Dirjen CIABOC Sri Lanka), dan Samuel de Jaegere (Anti Corruption advisor UNODC). Di forum internasional itu, Novel mengatakan institusi tempatnya bekerja, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki andil besar dalam mengerek naik Indeks Persepsi Korupsi Indonesia sebanyak 17 poin, dari semula 21 menjadi 38.
Menurut organisasi Transparency International (TI) kenaikan itu adalah yang terbaik di dunia. Novel juga menceritakan selama menjadi Kepala Satgas di KPK, ia sudah menjebloskan 197 tersangka yang notabene orang berkuasa di Tanah Air.
"Ratusan tersangka itu termasuk Ketua MK (Akil Mochtar), Ketua DPR (Setya Novanto), tiga menteri, enam gubernur, 72 anggota DPR/DPRD, 18 bupati dan wali kota, dua jenderal polisi, empat hakim, dan tiga jaksa," papar juru bicara KPK, Febri Diansyah melalui keterangan tertulis pada Selasa malam (17/12).
Bahkan, tim yang ia pimpin dalam mengusut perkara sudah berhasil mengembalikan kerugian keuangan negara mencapai Rp2 triliun. Lalu, apa yang diharapkan oleh Novel dari forum internasional UNDOC itu?