Jakarta, IDN Times - 500 hari sudah berlalu pasca teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior Novel Baswedan. Namun, memasuki hari ke-500, tidak ada titik terang yang berhasil diungkap oleh polisi soal pelaku, termasuk aktor di lapangan.
Novel pun semakin pesimistis kasusnya berhasil diungkap. Menurut instingnya sebagai penyidik senior, sebuah kasus kejahatan masih ada peluang untuk diungkap selama tiga bulan pertama terjadi.
"Setelah tiga bulan, itu akan sulit untuk diproses. Jadi, saya anggap kasus ini memang sengaja ditutup-tutupi," ujar Novel ketika berbicara di gedung KPK pada Kamis (1/11) dalam diskusi bertajuk "Sebelah Mata HAM".
Ia pun mengaku turut kecewa kepada atasannya di gedung antirasuah. Sebab, para pimpinan terlihat sudah mulai berkompromi dan tak lagi ingin memperjuangkan agar dibentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
"(Inisiatif TGPF) sempat disampaikan di awal dua pekan (usai disiram air keras). Tapi kemudian tidak diperjuangkan lagi oleh pimpinan," kata mantan Kasatreskrim di Polres Bengkulu itu.
Lalu, apa yang diinginkan oleh Novel kini? Mengingat ia mengaku sudah ikhlas kasus terornya belum berhasil diungkap oleh polisi.