Jakarta, IDN Times - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan hanya tertawa ketika mengetahui ia dilaporkan oleh seorang politikus ke Polda Metro Jaya pada Rabu (6/11) lalu dengan tuduhan telah merekayasa serangan air keras yang menimpanya. Baginya laporan itu tidak masuk akal. Untuk apa ia berpura-pura dan membiarkan dirinya sendiri disiram dengan air keras sehingga mengakibatkan dua indera penglihatannya nyaris buta.
Baginya pelaporan yang dibuat oleh politikus PDI Perjuangan, Dewi Tanjung sudah menghina nalar berpikir publik.
"Karena tidak beradab. Kok, ketika ada yang sudah jadi korban kemudian diolok-olok dengan cara begitu," kata Novel ketika dihubungi IDN Times melalui telepon pada Kamis (7/11).
Di sisi lain ia justru menyayangkan poin utama dari permasalahan ini yaitu soal titik terang dari teror yang menimpanya malah belum ada. Padahal, apabila tidak juga diungkap oleh Polri, teror serupa bisa menimpa orang lain dan turut menguap begitu saja.
Lalu, apakah Novel berencana menggugat balik Dewi ke kepolisian? Apakah ia khawatir dari pelaporan itu kemudian malah ditindak lanjuti oleh polisi dan statusnya naik menjadi tersangka?