Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana di Jakarta selama lockdown (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Depok, IDN Times - Pengemudi ojek online (ojol) yang saban hari beroperasi di kawasan Bodebek (Bogor, Depok dan Bekasi) mesti sabar menanti hingga bulan Juli nanti untuk mengangkut penumpang kembali.

Berbeda dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memperbolehkan ojol balik mengaspal dengan penumpang di jok belakang, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perhubungannya justru memperpanjang masa larangan para “pasukan hijau” mengangkut penumpang sampai PSBB proporsional berakhir, 2 Juli mendatang.

“Bahwa angkutan sepeda motor online atau berbasis aplikasi dibatasi penggunaannya hanya untuk pengangkutan barang,” tulis Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Hery Antasari dalam surat keputusannya yang diteken, Minggu (7/6).

1. Penghasilan yang kini tak seberapa mesti dibagi lagi demi cicilan motor

Shelter ojol di Depok karena virus corona (IDN Times/Rohman Wibowo)

Buat mereka yang saban hari bertahan hidup dari penghasilan ojol, keputusan pemerintah sama saja memperpanjang getir kehidupan. Arie (39) misalnya, ojol yang biasa mangkal di shelter Stasiun Depok Lama. Sejak pandemik melanda, ia mesti rela membawa cuan yang tak seberapa.

Ketika aturan larangan ojol mengangkut penumpang terbit pada April lalu, penghasilannya melorot setengah jadi Rp50.000. “Itu sudah untung banget,” tutur Arie kepada IDN Times, Senin (8/6).

Sebelum pandemik menerpa, biasanya ia membawa pulang Rp100-150 ribu. Ladang cuan yang didapat berasal dari mengangkut satu penumpang ke penumpang lain, sementara layanan antar barang dan makanan hanya satu-dua.

Beroleh ratusan ribu itu bukan tanpa perjuangan, ia mengaku keluar ngojek sedari pukul 6 pagi hingga 10 malam. Kini, keluar pagi pun terasa percuma, lantaran tak ada lagi dentum bunyi ponsel, pertanda order masuk dari anak sekolah atau pekerja yang saban hari jadi langganannya.

“Kalau pahitnya (saat pandemik) gak dapat sama sekali (order). Minimal order GoFood biasanya Rp10 ribu, itu 4-5 kali per hari. Kalau bisa teriak, ya teriak,” keluhnya.

Hari-harinya pun kian pelik, sebab di akhir bulan menanti bayaran cicilan motor. Dari Rp50 ribu tadi, harus dibagi lagi setengah demi motor tak ditarik paksa leasing.

2. Ngojek di masa pandemik penuh dengan cobaan, dari cuan yang jauh berkurang hingga dicap "pembawa virus"

Editorial Team

Tonton lebih seru di