Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tiga provinsi yakni DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat untuk dievaluasi. Tiga provinsi itu adalah area yang memiliki kasus aktif tertinggi COVID-19 di Indonesia.
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19 per 29 Januari 2022, kasus aktif di DKI Jakarta mencapai 24.109, kasus aktif di Jabar mencapai 11.788 dan Banten kasus aktifnya mencapai 9.164. "Saya juga meminta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten," ujar Jokowi ketika memberikan pengantar pidato seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet pada Selasa, (1/2/2022).
Permintaan agar dilakukan evaluasi sejalan dengan informasi yang disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ketika memberikan keterangan pers pada Senin, 31 Januari 2022. Berdasarkan data dari Lembaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) per 31 Januari 2022, kasus Omicron di Indonesia sudah mencapai 2.507. Sebanyak lima pasien di antaranya wafat akibat Omicron.
"Lima (orang) yang meninggal positif Omicron. Itu 60 persen belum divaksinasi," ungkap Budi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Ia juga tak menampik bahwa berdasarkan temuan terkini varian Omicron juga lebih banyak menyerang anak-anak ketimbang varian-varian COVID-19 lainnya. Budi menyebut 63 persen dari kasus Omicron yang mengalami gejala sedang hingga berat juga belum memperoleh vaksin lengkap.
"Kami identifikasi dan cukup mengejutkan jumlah (pasien) yang anak-anak," kata dia lagi.
Lalu, apa langkah pemerintah untuk melindungi anak-anak agar tidak semakin banyak yang menjadi korban?