Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Pasar Jakarta (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta, IDN Times - Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengatakan terdapat penurunan omzet sebesar 65 persen selama tiga bulan terakhir.

"Catatan kami tiga bulan terakhir sejak PSBB dilakukan, 65 persen omzet pedagang turun," kata Reynaldi ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (17/6).

Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah penurunan daya beli masyarakat karena faktor ekonomi dan imbauan untuk di rumah saja.

1. Publik harus diyakinkan bahwa pasar adalah tempat yang aman

Ilustrasi pasar di Depok, Jawa Barat. (IDN Times/Dwi Agustiar)

This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media.

Maka dari itu, di era new normal ini, Reynaldi berharap ada peningkatan ekonomi bagi pedagang. Caranya adalah dengan meyakinkan publik bahwa pasar adalah tempat yang aman dan bisa dikunjungi.

"Prinsipnya pedagang berjualan selamat dan pembeli aman, tidak takut akan sebaran COVID-19," katanya.

2. Pasar masih aman untuk dikunjungi

Pedagang Pasar Beringharjo menjadi salah satu yang sasaran rapid test. IDN Times/Tunggul Damarjati

Reynaldi juga mengatakan bahwa sekitar 92 persen pasar di Indonesia sebenarnya negatif atau bersih dari sebaran COVID-19. Ini menandakan bahwa pasar masih aman untuk dikunjungi guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Namun, hal itu harus didukung dengan penerapan protokol kesehatan oleh pembeli dan pedagang agar perputaran ekonomi tak terhenti karena COVID-19.

"Karena pasar tradisional ini adalah ujung dari distribusi pangan dan juga ekonomi rakyat, maka dari itu mari sama-sama edukasi kesadaran masyarakat, khususnya pedagang pasar tradisional agar mampu menerapkan apa yang jadi peraturan dari pemerintah," kata Reynaldi.

3. Pentingnya tes massal dan penekanan protokol kesehatan di lingkungan pasar

Ilustrasi pasar tradisional. (IDN Times/Besse Fadhilah)

Meminjam data yang dihimpun IKAPPI pada Selasa (16/6), terdapat 573 kasus positif dan 32 orang meninggal yang tersebar di 110 pasar seluruh Indonesia. Berikut adalah daftar lima besar pedagang dan pasar yang terpapar COVID-19 di Indonesia:

  1. Pasar Raya Padang, Sumatera Barat: 113 kasus positif dan 3 kasus meninggal.
  2. Pasar Besar, Palangkaraya, Kalimantan Tengah: 50 kasus positif dan 2 kasus meninggal.
  3. Pasar Kobong, Semarang, Jawa Tengah: 28 kasus positif
  4. Pasar PPI, Surabaya, Jawa Timur: 23  kasus positif dan 2 kasus meninggal.
  5. Pasar Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat: 23 orang positif.

Maka dari itu, IKAPPI berharap agar seluruh pihak baik itu pemerintah, organisasi masyarakat, hingga pedagang bisa bersama-sama menyelamatkan pasar dari penyebaran COVID-19.

Salah satunya adalah melakukan tes massal di lingkungan pasar tradisional dan menekankan pentingnya protokol kesehatan.

"Jadi ini kami IKAPPI memang perlu meluruskan disinformasi yang terjadi di lapisan paling bawah, bahwa perlu ada edukasi oleh pemerintah dan tentu kita harus kolaborasi bersama agar penerapan protokol ini, kita edukasi pada pedagang," kata dia.

Editorial Team