Ilustrasi ganjil-genap (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Fadil mengatakan, sasaran Operasi Patuh Jaya 2021 ini untuk memberi imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat supaya tertib berlalu lintas. Selain itu untuk meningkatkan disiplin protokol kesehatan pada moda transportasi umum, tempat perbelanjaan, resto dan fasilitasi umum selama PPKM.
“Kedua, Melaksanakan manajemen rekayasa lalin, dalam pencegahan laka lantas,” ujar Fadil.
Adapun indikator keberhasilan dalam operasi ini adalah terjaminnya rasa aman masyarakat saat beraktivitas. Kedua, Menurunnya tingkat pelanggaran masyarakat dalam berlalu lintas.
“Pada tahun 2020, 1.903.983 pelanggaran lalu lintas. Ketiga, menurnnya kecelakaan lalin, tahun 2020 lalu terdapat 8.204 laka lantas, dengan korban 9.682 orang dan kerugian Rp19 miliar,” ujar Fadil.
Selain itu, indikator lainnya yang tak kalah penting ditekankan oleh Fadil adalah melandainya kasus harian dan kasus aktif COVID-18 di Ibu Kota dan sekitarnya pada level PPKM yang sedang berlaku.
Seperti diketahui, saat ini di wilayah hukum Polda Metro Jaya masih terdapat kasus aktif 4.832 orang, denfan positif rate 1,1 persen.
“Ini berarti penularan masih bisa terjadi, maka Ops Patuh Jaya di tahun ini tidak hanya berorientasi pada penegakan hukum lalin tapi seluruh kegiatan bisa diarahkan dengan pola simpatif, preentif, humanis, persuasif kepada masyarakat agar mereka taat berlalu lintas dan prokes,” ujar Fadil.