Diskusi dan Bedah Buku "Menjerat Gus Dur" by IDN Times (IDN Times/Arief Kharisma Putra)
Berikut salinan dari dokumen tersebut sebagaimana ditampilkan secara utuh dalam buku Menjerat Gus Dur.
- Dokumen Fuad Bawazier dan Dokumen Perencanaan Priyo Budi Santoso
- Surat Akbar Tandjung ke MA dan balasannya
Kepada Yang Terhormat
Bang Akbar Tandjung
Di Jakarta
Assalammu’alaikum Wr. Wb
Langsung saja, dengan ini saya laporkan kepada Bang Akbar tentang percepatan situasi yang berkembang di luar gedung Parlemen berkaitan dengan pelaksanaan sekenario Semut Merah (SEMER) dengan skenario pertama. Tugas yang diberikan kepada saya terkait dengan penggalangan opini dan dukungan masyarakat luas, mahasiswa, media, Ormas, pengusaha, cendekiawan, preman, dan kelompok kanan, serta masyarakat lainnya di seluruh Indonesia dalam rangka penjatuhan kredibilitas Presiden Wahid melalui kasus Buloggate dan Brunaigate telah berjalan sesuai rencana.
Bahkan lebih dari itu, kekuatan dan efek dari operasi tahap pertama ini ---menurut pandangan saya--- sudah harus ditingkatkan kepada pelaksanaan skenario kedua, yakni: Memaksa Abdurrahman Wahid Mundur dan Mendorong Megawati Sukarnoputri menjadi Presiden, yang akan bisa kita kendalikan dan pada akhirnya akan kita singkirkan juga.
Berikut laporan garis besar dan beberapa rekomendasi yang dihasilkan dari pelaksanaan skenario pertama, yakni:
1. BEM PTN dan PTS seluruh Indonesia yang selama ini telah kita koordinir di Cilosari dan Diponegoro (PB HMI), serta kelompok kanan Ormas Islam yang tersentral di tiga titik lainnya, yakni: Masjid Sunda Kelapa, Istiqlal dan al-Azhar mulai bergerak secara massif, bergelombang dan bersamaan hampir di seluruh Indonesia dengan satu komando issu menuntut Abdurrahman Wahid mundur. Khusus untuk pengepungan Senayan dalam rangka mem-pressure DPR agar menerima hasil kerja Pansus yang menyatakan Abdurrahman Wahid telah menyalahgunakan kekuasaannya (Abuse of Power) secara langsung dipelopori oleh para ILUNI pro kita, para rector serta Ketua Umum BEM UI dan UMJ. Mereka semua ini bergerak dibawah komando langsung Ketua Umum PB HMI Fakhruddin cs.
2. Pada saat sidang paripurna digelar, adik-adik mahasiswa ini akan bergabung langsung dengan seluruh massa aksi dari rekan-rekan Pemuda Partai Keadilan yang langsung dibawah komando saudara Hidayat Nur Wahid, Gerakan Pemuda Ka'bah yang dimobilisir oleh saudara Ali Marwan Hanan, massa PBB di bawah saudara Hamdan Zoelva, massa PAN di bawah saudara Patrialis Akbar, dan massa rakyat dan preman yang diorganisir oleh saudara Yapto dan DPP Pemuda Pancasila. Pada saat itulah komando akan saya pegang langsung, sedangkan operator di lapangan akan dipimpin oleh Ketua Umum KAMMI, AMPI, GPK, BM PAN, PB HMI, HAMAS, dan IMM.
3. Gerakan ini Insya Allah akan memperoleh dukungan penuh dari Zoelva Lindan dan Julius Usma yang telah mampu mempengaruhi beberapa kantong massa PDIP untuk bergabung melakukan demonstrasi menyikat Gus Dur di Sidang Parlemen.
4. Kita juga telah melakukan aksi borong dollar di pasar Valuta asing dan bursa efek ---untuk menjatuhkan nilai tukar rupiah--- di dalam dan luar negeri (terutama di London, Hongkong, dan Singapura) secara langsung dibawah kendali Bendahara Umum DPP Golkar. Aksi borong dollar ini juga didukung oleh Bambang Tri Atmojo, dan Liem Sioe Liong, Arifin Panigoro.
5. Seluruh kerja media massa (cetak dan elektronik) yang bertugas mem-blow up secara kolosal dan provokatif semua pemberitaan berkaitan dengan tuntutan mundur terhadap Abdurrahman Wahid sudah di-arrange langsung oleh saudara Parni Hadi dan Surya Paloh sedangkan operator teknis di lapangan saya telah menyiapkan banyak kaki terutam diparlemen.
6. Penggiringan opini publik oleh para tokoh dan cendekiawan atas kegagalan pemerintahan Abdurrahman Wahid lewat tulisan di media massa yang dimobilisir langsung oleh Azumardi Azrha, Dr. Syahrir, dan rekan-rekan KAHMI telah mampu meyakinkan publik bahwa Abdurrahman Wahid memang benar-benar gagal mengemban amanat reformasi.
7. Tugas saudara Din Syamsuddin untuk mengendalikan MUI lewat kasus Ajinomoto telah berhasil memaksa para ulama dan tokoh agama mencabut dukungannya kepada presiden Wahid.
Dengan posisi Wakil Presiden, mas Amien Rais bisa bermain lincah untuk melakukan penggembosan dari dalam lewat isyu ketidakbecusan Megawati dalam mengatasi krisis ekonomi dan penyelesaian disintegrasi bangsa.
Untuk itu, mulai sejak sekarang kita harus pegang dan bantu secara kongkrit saudara-saudara kita dari luar jawa yang menginginkan kemerdekaan. Sedangkan untuk persoalan krisis ekonomi, sabotase akan terus dijalankan melalui jalur kawan-kawan lama kita di era Pak Harto yang sakit hati melihat ini semua. Tetapi semuanya ini tergantung anggota tim yang lain, apakah usulan saya ini diterima atau tidak.
Sebagai bahan pertimbangan operasi di lapangan, saya meminta khabar dari Bang Akbar dan kawan-kawan tentang perkembangan di dalam Gedung senayan lewat jalur yang sudah tersedia saja, yaitu seluruh perkembangan situasi di dalam gedung kirim saja melalui saudara Anas Urbaningrum sebagai penghubung kita. Saya optimis bahwa skenario ini akan berjalan mulus.
Dengan begitu, misi kita untuk menyelamatkan seluruh asset politik dan ekonomi serta investasi kita serta pengeluaran dana operasi sebesar 4 T, yang sudh saya sediakan tidak menjadi sia-sia dan dapat mengembalikan kejayaan kita yang telah dirampas sejak reformasi.
Akhirnya, semua ini tergantung perjuangan Bang Akbar bersama rekan-rekan yang berada di dalam Gedung DPR RI Senayan Jakarta. Demikian, atas dukungan dan keseriusan rekan-rekan di Gedung Senayan saya sampaikan terima kasih
Billahi at-taufiq wal hidayah
Jakarta, 29 Januari 2001
Hormat saya,
Fuad Bawazier