Pembicaraan soal politik saat ini cenderung terasa panas, malah hampir-hampir tak ada bedanya dengan membicarakan agama: sensitif dan kerap memicu perdebatan. Bahkan, penulis sendiri heran kenapa banyak generasi muda yang sudah terpapar paham fanatisme politik.
Setiap kali bicara politik, apalagi bicara soal calon atau partai tertentu, mereka selalu menggebu-gebu dan berapi-api, baik saat membela atau mencaci, siap berdebat dengan siapa pun yang tak sejalan dengan pemikirannya.
Penulis pun tak menampik bahwa ada beberapa teman yang seperti itu. Mereka suka berdebat di media sosial. Berdebat soal politik tapi sering melebar, bahkan kerap tak fokus membahas suatu persoalan secara substansi. Dan yang paling menyebalkan adalah, mereka kerap membagikan unggahan yang terlalu negatif atau menjelek-jelekkan maupun terlalu memuji-muji tokoh politik atau partai tertentu tapi bukan dari sumber yang kredibel.
Lantaran itulah, penulis lantas berusaha menelaah kenapa mereka bisa fanatik dalam memahami politik saat ini. Dan setelah banyak berdiskusi serta mengamati, penulis simpulkan bahwa setidaknya ada 4 faktor yang membuat kenapa seseorang bisa seperti itu.