Jakarta, IDN Times - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai pihak oposisi diperlukan dalam suatu negara jika ingin membentuk pemerintahan yang kuat. Hal tersebut disampaikan Ujang, mengingat adanya rencana rekonsiliasi secara politik dari pihak oposisi, dalam hal ini Partai Gerindra yang diwakili oleh ketua umumnya Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bahkan menyebut istilah koalisi plus-plus mengenai wacana bergabungnya pihak oposisi. Menurut ujang, jika hal ini terjadi, tidak ada faktor pengontrol pemerintah.
"Tidak adanya keinginan menjadi pihak oposisi karena tidak terlihat adanya keuntungan untuk menduduki posisi tersebut. Menjadi oposisi itu menderita. Oposisi tidak menduduki jabatan apapun di dalam politik. Pihak oposisi saat ini belum siap untuk menghadapi kondisi tersebut," ujar staf khusus Ketua DPR RI tersebut saat dihubungi IDN Times, (27/7).