Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Baliho Anies Baswedan - Sohibul Iman di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Intinya sih...

  • PKS membuka diri pada Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung Prabowo-Gibran.
  • PKS menjalankan opsi kedua di Pilkada DKI Jakarta 2024 setelah opsi pertama mengalami kebuntuan.
  • Komunikasi dengan Prabowo dan KIM tidak berarti PKS telah mendukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta.

Jakarta, IDN Times - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku akan membuka diri dengan gabungan parpol pendukung Prabowo-Gibran, Koalisi Indonesia Maju (KIM).

PKS sendiri menyebut akan menjalankan opsi kedua di Pilkada DKI Jakarta 2024, setelah opsi pertama yakni duet Anies Baswedan dan Sohibul Iman (AMAN) mengalami kebuntuan.

1. PKS sodorkan kader internal di opsi kedua, bukan Anies

Anies Baswedan sambangi markas Pemuda Pancasila DKI Jakarta (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menyebut pada opsi kedua tersebut, PKS akan mengusulkan kader internal. Hal itu disampaikannya saat ditanya apakah PKS tetap menyodorkan Anies dalam komunikasi kepada KIM.

"Opsi pertama itu kan ada Aman, dan di situ ada kader kita Bapak Sohibul Iman. Sekarang di opsi yang kedua juga sama kita mengusulkan apakah kader kita maju sebagai calon gubernur atau sebagai calon wakil gubernur,” kata dia dalam jumpa pers di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8/2024).

“Tentu ini opsi kedua beda dengan opsi pertama,” sambung Kholid.

2. PKS bantah sudah secara resmi usung Ridwan Kamil

Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (IDN Times/Tata Firza)

Meski demikian, Kholid memastikan kalau komunikasi yang dibangun dengan Prabowo dan KIM bukan berarti PKS telah mendukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta.

“Kita terus mengkaji dinamikanya ya, kita tidak bisa mengatakan sudah pasti, sudah pasti dan sebagainya. Ini tentu proses kita dalam berkomunikasi duduk bersama mencari skema yang terbaik untuk warga Jakarta,” tuturnya.

Kholid menuturkan, pihaknya tak ingin terburu-buru dalam membangun komunikasi dengan KIM. PKS mengkalim akan menhading aspirasi masyarakat DKI Jakarta.

“Itu tidak bisa kita lakukan secara terburu-buru, jadi kita ingin membangun komunikasi itu secara baik. Kita mendengarkan aspirasi warga, kita membangun apa skema yang terbaik untuk warga Jakarta itu yang harus kita perdalam, jadi bukan ini pasti, ini pasti, tidak,” imbuhnya.

3. Hasil Musyawarah Majelis Syura PKS, buka komunikasi dengan KIM

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu mengungkap sejumlah hasil Musyawarah Majelis Syura PKS. Syaikhu menuturkan salah satu hasil musyawarah tersebut, PKS sepakat akan terus berkomunikasi dengan KIM.

Ia menjelaskan, komunikasi tersebut dibangun sebagai upaya keterlibatan PKS dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

"Saya kira pertama, bahwa pimpinan PKS telah berkomunikasi dengan Bapak Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia terpilih pada Pilpres 2024. Tentu saja kita juga memahami bahwa hubungan PKS dengan Pak Prabowo Subianto ini sudah terjalin sejak Pemilu Presiden 2019 dan pemilu Presiden sebelumnya tahun 2014," kata Syaikhu.

Editorial Team