PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina terus menjaga kinerja operasi dan keuangan perusahaan (dok. PGN)
Adapun, estimasi pengurangan Impor LPG dari pengelolaan jargas eksisting PGN saat ini mencapai 84.000 ton per tahun dan pengurangan subsidi Rp468 miliar per tahun per 1 juta sambungan rumah tangga.
"Dibutuhkan penyelarasan bauran energi di wilayah jargas dengan bahan bakar substitusi, khususnya LPG bersubsidi untuk optimalisasi program jargas, serta meningkatkan keberminatan pelanggan," ungkap Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari.
Sementara itu, Komaidi Notonegoro selaku Direktur Eksekutif Reforminer Institute mengatakan bahwa demi lingkungan bersih dan menghemat devisa, jargas adalah solusinya.
“Selain itu, dalam konteks geopolitik, ketika timur tengah goyang, maka 50 persen pasokan migas dapat terganggu. Jargas akan jadi salah satu solusi menjaga ketahanan energi nasional," imbuhnya.
Agus Pambagio, Pengamat Kebijakan Publik menambahkan, "Karena kondisi global juga cukup mengkhawatirkan. Dalam hal pengelolaan ketahanan energi nasional, mau diakui atau tidak Indonesia cukup bergantung dengan impor. Now or never bangun jargas," tegasnya. (WEB)