Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kantor Wali Kota Jakarta Barat, di kawasan Puri, Kembangan (IDN Times/Anata)

Jakarta, IDN Times - Dalam seminggu terakhir, DKI Jakarta memecahkan rekor tertinggi tiga kali sebagai daerah dengan penambahan jumlah pasien positif virus corona atau COVID-19 terbanyak.

Ketua Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunis Miko Wahyono mengungkapkan, Jakarta sudah jadi tempat yang tidak aman bahkan menyeramkan.

"Jakarta semakin bebas apalagi sekolah sudah mulai dibuka, Jakarta menyeramkan," ujar Tri saat dihubungi IDN Times, Senin (13/7/2020).

1. Masyarakat sudah abaikan protokol kesehatan

Ilustrasi kerumunan (IDN Times/Rochmanudin)

Tri memaparkan, melesatnya kasus COVID-19 karena masyarakat cenderung abai, terlebih sejak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan PSBB Transisi.

"Sejak PSBB Transisi banyak dibuka tempat wisata, car free day meski dibuka 32 titik, mal dibuka tanpa reservasi protokol kesehatan, tidak hanya sekedar pakai masker dan jaga jarak," ungkapnya.

2. Tidak ada artinya PSBB transisi diperpanjang

Editorial Team

EditorSunariyah

Tonton lebih seru di