Pakar: Jangan Anggap Enteng Omicron, Gejala Ringan Tapi Tidak Jinak

Jakarta, IDN Times - Ketua Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Gunadi meminta masyarakat untuk tidak menganggap enteng dan tetap mewaspadai penularan COVID-19 varian Omicron.
Meskipun infeksi varian ini menunjukkan gejala umum yang tidak berat, namun bukan berarti tidak ringan.
“Omicron ini gejala umumnya tidak berat, tetapi tidak jinak. Jika kena yang rentan bisa menjadi berat,” jelasnya dalam siaran tertulis, Jumat (28/1/2022).
1. Omicron menyebabkan kenaikan okupansi rumah sakit dan ICU di Amerika Serikat
Gunadi menyebutkan varian Omicron telah menyebabkan kenaikan okupansi rumah sakit dan ICU di Amerika Serikat dan negara-negara maju. Kondisi ini patut diwaspadai oleh pemerintah dan seluruh elemen masyarakat di tanah air.
Selain memiliki kemampuan penyebaran yang cukup tinggi, varian Omicron juga mampu mengelabui sistem imun tubuh. Varian ini mampu menurunkan kadar antibodi dalam tubuh baik setelah vaksinasi maupun mereka yang pernah menjadi penyintas.
“Jangan sampai karena menganggap kurang berat jadi kurang waspada. Varian Omicron memiliki transmisi 70 kali lebih cepat dari varian Delta. Jika mengenai orang di sekitar kita itu menjadi lebih berat terutama pada lansia, komorbid dan mereka yang belum mendapatkan vaksin atau belum divaksin karena alasan kesehatan,” paparnya.