Jakarta, IDN Times - Ketua Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Gunadi mengatakan, varian Delta Plus atau AY.4.2 merupakan hasil mutasi alamiah yang terjadi pada virus, termasuk SARS-CoV-2. Namun, hasil mutasi tidak selalu lebih berbahaya.
Gunadi menyebutkan sampai saat ini belum ada bukti riset soal tingkat keganasan varian ini lebih berbahaya dari varian Delta.
“Otoritas Kesehatan Inggris juga baru menggolongkannya menjadi Variant Under Investigation, belum VOI atau pun VOC, sekali lagi AY.4.2 belum ada bukti yang menunjukkan lebih ganas ya atau pun lebih mudah menular dibandingkan varian induknya, varian Delta (B.1.617.2),” ujarnya dikutip dari laman resmi ugm.ac.id, Selasa (16/11/2021).