Jakarta, IDN Times - Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Dr. Pandu Riono mengatakan, lonjakan kasus virus corona yang terjadi saat ini tidak bisa diasumsikan langsung sebagai efek dari sejumlah pelonggaran yang dilakukan, misalnya pelonggaran PSBB seperti yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Pandu, laporan kasus secara harian adalah hasil pengumpulan data dari beberapa hari sebelumnya. Karena saat pelonggaran dilaksanakan, butuh beberapa waktu seseorang bisa tertular dan menyebabkan meningkatnya kasus COVID-19.
“Kalau waktu pelonggaran itu pada awal Juni tiba-tiba kasusnya meningkat terus dikaitkan dengan adanya pelonggaran, padahal tidak ada sama sekali, gak ada hubungannya, itu hubungannya karena efek mudik, jadi efek mudik Jakarta baru dipanen pada mendekati awal pelonggaran itu,” kata Pandu dalam program Ngobrol Seru by IDN Times dengan tajuk "100 Hari Pandemik Global - Workshop Meliput COVID-19" yang tayang secara daring, Sabtu (20/6).