Seorang petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) berjalan melewati tiang pemakaman mereka yang meninggal akibat penyakit virus corona (COVID-19) selama kremasi massal di krematorium di New Delhi, India, Senin (26/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi
Sontak video tersebut menuai komentar netizen yang sebagian besar khawatir memicu timbulnya tsunami COVID-19 seperti India.
"Ancol itu dibuka hanya 30 % kapasitas itu pun dibuka untuk menahan laju keluar kota, Bayangkan di Pangandaran ini serem banget..," tulis akun @ka*t*kpemb**.
"Setelah melihat ramainya pantai Ancol dan Pangandaran, harapan untuk kuliah offline, gaji kerjaan ga di potong, dan hilangnya Covid-19 tahun ini mulai memudar. Siap-siap guys, jaga diri yak, Tsunami baru kemungkinan muncul. Semoga ga terjadi seperti di India," cuit akun@mich**l.
Ada juga yang menyayangkan kebijakan pemerintab dengan melarang mudik namun tempat wisata dibuka seperti yang dicuitkan akun @M*lbar**h. "Mudik dilarang tempat wisata dibuka kebijakan yg kitu kitu keneh, lebih parah malah kan kabuktian.. Sudah awut awutan, pusing lagi," cuitnya.
Bahkan seorang netizen langsung mencolek akun Twitter Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Melihat foto dan video kondisi hari ini di Pantai Pangandaran dan Pantai Batu Karas , seperti kondisi saat festival keagamaan di Sungai Gangga India , tak pakai masker, tak jaga jarak Bebas merdeka yeuh kang Emil @ridwankamil," cuit akun Gil*n*Mah*s*.