Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak saat masih menjabat Pangdam Udayana, Bali dan istrinya Paulina yang juga putri Luhut Pandjaitan (Tangkapan layar YouTube TNI AD)
Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai Mayjen Maruli bisa saja berpeluang menjadi Pangkostrad untuk menggantikan Dudung. Apalagi pengisian jabatan Pangkostrad tidak bisa terhindarkan dari dinamika politik. Hal itu lantaran penunjukkan Pangkostrad harus melalui persetujuan presiden.
Tetapi, Fahmi kembali mewanti-wanti Presiden Jokowi agar sosok Pangkostrad selanjutnya tidak dipilih semata-mata karena faktor kedekatan dengan kekuasaan maupun kekuatan politik tertentu. Di sisi lain, bila para pemangku kepentingan termasuk Presiden Jokowi telah mengantongi nama Pangkostrad sebaiknya segera disampaikan ke publik.
"Toh siapa pun yang ditunjuk, gak akan ada resistensi sepanjang memenuhi syarat, kompeten, dan tidak punya riwayat karier yang buruk atau pernah melanggar hukum," ungkap Fahmi dalam keterangan tertulis, Sabtu 15 Januari 2022.
Sementara, di sisi lain, bila faktor senioritas yang dijadikan pertimbangan memilih Pangkostrad, maka nama Mayjen Maruli akan tersingkir. Maruli yang merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1992 dianggap tidak akan menjadi pilihan utama karena masih ada sederet seniornya yang sama-sama layak mengemban jabatan tersebut.
"Masih ada sejumlah senior di generasi Akmil 90-an yang juga layak, memiliki prestasi dan kaya pengalaman," ungkap Fahmi.
Selain Maruli, ada pula nama Mayjen Agus Subiyanto yang disebut-sebut juga berpeluang menjadi Pangkostrad. Agus merupakan lulusan Akmil tahun 1991.
Selain itu, Agus juga tergolong dekat dengan Jokowi karena merupakan eks Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres). Saat ini, Agus diketahui menjabat sebagai Pangdam Siliwangi, Jawa Barat.