Jakarta, IDN Times - Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono pada Senin, (24/4/2023) melepas satgas khusus untuk membantu misi evakuasi WNI dari Sudan. TNI, kata Yudo, juga mengirimkan satu pesawat Boeing 737 sebagai alat transportasi untuk mengangkut WNI.
"Tim yang dikirim sebanyak 39 personel, yang terdiri dari 16 kru pesawat, gabungan dari tim keamanan Kopasgat, medis TNI, personel BAIS TNI, psikolog TNI dan staf Kementerian Luar Negeri," ungkap Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Indan Gilang Buldansyah di dalam keterangan tertulis pada Selasa, (25/4/2023).
Ia menjelaskan pesawat yang bermarkas di Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma itu diawaki oleh Mayor Pnb Rezha Wibowo dan Mayor Pnb Arief Rakhman. Lalu, ada pula 14 kru lainnya.
Misi evakuasi WNI ke Sudan dipimpin oleh Mission Commander, Kolonel Pnb Noto Casnoto. "Rencananya tim satgas ini diberangkatkan pada Selasa pagi. Jadi, jumlahnya dari kru pesawat, tim medis dan pengaman ada 39 orang. Mereka berangkat menggunakan pesawat yang ada di belakang kita dan ini sudah ada permintaan dari Kemlu," ungkap Yudo pada Senin kemarin di Halim, Jakarta Timur.
Ia menambahkan bahwa saat ini sedang terjadi perang saudara di Sudan antara militer yang berkuasa dengan organisasi para militer bernama Rapid Support Forces (RSF). Pertempuran di antara keduanya kemudian membahayakan keselamatan warga sipil dan warga asing yang bermukim di ibu kota Khartoum.
"Mereka sudah selama satu bulan terakhir ini bersengketa. Sehingga terjadi chaos atau keamanan di sana yang semula kondusif jadi terganggu. Maka berdampak kepada WNA, khususnya WNI," tutur mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) itu.
Lalu, apa saja tugas dari satgas khusus tersebut ketika berada di Sudan? Bagaimana proses evakuasi yang bakal dilakukan?