Jakarta, IDN Times - Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengatakan pihaknya belum melabuhkan sandaran dukungan pada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024. Baik pasangan nomor urut satu, dua, atau tiga.
Saiq Iqbal mengatakan ada tiga alasan partainya belum mendeklarasikan dukungan hingga enam hari sebelum hari pencoblosan pada 14 Desember 2024.
Dia mengatakan ada tiga alasan pihaknya belum memberikan dukungan, salah satunya adalah terkait suveri internal dari Partai Buruh, yang memprediksi akan adanya dua putaran Pilpres 2024.
"Pertama, survei internal PB (Partai Buruh) menunjukkan terjadi dia putaran, karena dia dua putaran maka kami mengajukan alasan kedua, adakah yang mau kontrak politik terhadap Partai Buruh cabut omnimbus law, bukan retorika," kata dia dalam agenda Kampanye Nasional Partai Buruh di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2023).
"Kalau retorika kami tahu, oleh karena itu, cabut omnimbus law kontrak politik tertulis si capres cawapres mengumumkan terbuka," sambungnya.
Saiq Iqbal mengatakan, tak ada satupun pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berani melakukan kontrak politik dengan Partai Buruh, dan turut mendukung dengan isu yang mereka suarakan.
"Tidak ada satu pun yang hari ini berani melakukan kontrak politik, yang kemudian ketika Partai Buruh memperjuangkan kenaikan upah 15 persen, tidak ada satu pun capres yang ikut memberikan dukungan. Ketika kami memblokade jalan-jalan, kami jutaan orang turun 30 November. Tidak satu pun capres yang mendukung perjuangan Partai Buruh," kata Said Iqbal.