Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sejumlah warga meminta pelayanan kesehatan di RSUD KiSA, Sawangan, Depok. (IDNTimes/Dicky)
Sejumlah warga meminta pelayanan kesehatan di RSUD KiSA, Sawangan, Depok. (IDNTimes/Dicky)

Depok, IDN Times - Jumlah pasien Flu Singapura meningkat di RSUD Khidmat Sehat Afiat (KiSA) sejak beberapa bulan terakhir. Diketahui flu tersebut memiliki sejumah gejala pada tangan, kaki, dan mulut (HFMD).

Dirut RSUD KiSA, Sobari, membenarkan telah terjadi peningkatan jumlah pasien Flu Singapura walaupun tidak melonjak drastis. Menurutnya, pasien Flu Singapura sudah ada yang dirawat sejak Januari hingga saat ini.

“Totalnya ada 15 pasien, gak terlalu banyak tapi ada penambahan di tiap bulannya,” ujar Sobari, Jumat (22/3/2024).

1. Jumlah pasien Flu Singapura meningkat pada Maret

Kondisi di RS Tuban saat gempa terjadi. Dok. Istimewa.

Sobari menuturkan, total 15 pasien yang menjalani perawatan. Pada Januari ada satu pasien, Februari empat pasien, dan Maret 10 pasien. RSUD KiSA Depok akan berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk kesehatan masyarakat.

“Maret lumayan jumlah penderita,” tutur Sobari.

Diketahui, Flu Singapura merupakan penyakit yang disebabkan virus, sehingga menyebabkan infeksi dan dapat menular. Penularan virus diakibatkan kurangnya kekebalan tubuh pada masyarakat.

“Ini penyebabnya virus, akan sembuh sendiri kalau orang itu kuat,” terang Sobari.

2. Flu Singapura menyerang anak

Sejumlah warga meminta pelayanan kesehatan di RSUD KiSA, Sawangan, Depok. (IDNTimes/Dicky)

Adapun gejala yang ditimbulkan akibat Flu Singapura yaitu demam tinggi, sakit tenggorokan, ruam merah, dan ada luka lepuhan pada bagian tubuh. Jika masyarakat mengalami gejala Flu Singapura, segera mendatangi pusat kesehatan masyarakat.

“Kalau virus Flu Singapura cukup parah maka akan dilakukan perawatan,” terang Sobari.

Sobari menjelaskan, umumnya Flu Singapura mudah menyerang pasien anak. Meskipun begitu Flu Singapura dapat menyerang pasien dewasa.

“Banyakan menyerang anak, kalau anak daya tahan tubuhya nggak terlalu kuat,” jelas Sobari.

Masyarakat yang terkena Flu Singapura dan menjalani perawatan mandiri, dapat memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar. Penerapan pola hidup bersih dan sehat perlu dilakukan untuk mencegah penularan Flu Singapura maupun penyakit lainnya.

“Jika pada masa penyembuhan mandiri tidak mengalami perubahan, maka dilakukan perawatan di rumah sakit,” tutur Sobari.

3. Gejala Flu Singapura akan tampak pada 3-7 hari

Salah satu sudut ruangan perawatan di RSUD KiSA, Sawangan, Depok. (IDNTimes/Dicky)

Sebagai informasi tambahan, Flu Singapura atau yang dikenal sebagai hand, foot and mouth disease (HFMD) tergolong penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus. Spesies Enterovirus yang paling sering menyebabkan HFMD adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71).

Penyakit ini sering terjadi pada anak di bawah 5 tahun, tetapi siapa pun bisa tertular. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat di sekolah dan pusat penitipan anak. Gejala Flu Singapura umumnya baru tampak setelah 3–7 hari setelah infeksi.

Editorial Team