Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
abc.net.au

Kecemasan datang dari tetangga pulau Papua, Solomon. Negara kepulauan ini mengatakan bahwa perlu adanya pengawasan di Papua dan sekitarnya. Hal ini dikarenakan terjadinya kekerasan yang luput dari pengawasan pemerintah Indonesia sendiri. Masalah ini pertama kali diangkat dalam sebuah pertemuan PBB di Geneva, Swiss.

Seperti dikutip dari Radio New Zealand News, perwakilan Kepulauan Solomon membahas permasalahan ini lebih jauh dalam Konferensi Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB. Perwakilan Kepulauan Solomon mengaku PBB harus bertindak sebagai pihak netral yang mengawasi daerah Papua atas tindak kekerasan tersebut. Indonesia, sebagai lokasi pulau Papua di dalamnya dianggap perlu membantu PBB untuk dapat masuk ke wilayah Papua.

Sering terjadi kekerasan yang luput dari perhatian.

Default Image IDN

Perwakilan yang berbicara dalam konferensi tersebut adalah Barrett Salato. Barrett mengatakan kalau banyak kekhawatiran dari warga bahwa ada pelanggaran HAM serta perlawanan terhadap pengawasan dari PBB. Meski begitu, tindakan tetap harus diambil.

Barrett menambahkan kalau negaranya secara konsisten membantu dalam mengawasi kondisi di sekitar mereka. Menurut mereka, pelanggaran HAM berupa tindak kekerasan sudah sering terjadi di Papua secara keseluruhan, terutama Papua Barat. Kekerasan tersebut sayangnya luput dari perhatian pemerintah Indonesia sendiri sebagai negara yang menaungi mereka.

Default Image IDN

Buktinya, kelompok perlindungan anak-anak Save the Children melakukan studi dan menemukan kenyataan yang mengejutkan.

70 persen anak-anak mengalami kekerasan.

Editorial Team

Tonton lebih seru di