Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, pihaknya siap membantu pemerintah menjaga situasi yang sudah kondusif usai pemungutan suara Pemilu 2024.
Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu menyebut ini bukan kali pertama PBNU bekerja sama dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto. Sebelumnya, ketika Hadi masih menjabat Panglima TNI, ia sudah empat kali berkunjung ke PBNU.
"Insyaallah kami mampu menjaga keadaan yang sudah kondusif. Karena PBNU organisasi kemasyarakatan yang berfalsafah agama, dan memberikan kontribusi terhadap situasi bangsa pasca-Pilpres dan Pileg 14 Februari," ujar Gus Yahya di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2024).
Gus Yahya mengaku setuju bila situasi yang kondusif harus tetap dijaga, agar pembangunan bisa berjalan baik. Apalagi, kata dia, masyarakat diklaim lebih suka kondisi yang kondusif.
Pernyataan itu disampaikan Gus Yahya di tengah santernya tuduhan dugaan kecurangan Pemilu 2024. Kecurangan itu bahkan disebut-sebut dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
Bahkan, dugaan kecurangan Pemilu 2024 digulirkan melalui hak angket di DPR RI dari paslon nomor urut satu dan tiga, serta mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Mereka akan menunjukkan bukti Pemilu 2024 dijalankan penuh dugaan kecurangan.