Jakarta, IDN Times - Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menegaskan, partainya menolak gagasan untuk memperpanjang masa jabatan presiden hingga tiga periode. Wacana itu kembali muncul setelah dibentuk Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo 2024 pada akhir pekan lalu.
"Gagasan tentang masa jabatan presiden ditambah menjadi tiga periode ini jelas jauh dari pandangan dan sikap politik PDIP," ujar Ahmad saat peluncuran hasil survei SMRC dengan tajuk 'Sikap Publik Nasional terhadap Amandemen Presidensialisme dan DPD' yang dilansir ANTARA, Minggu (20/6/2021).
Lagipula, kata Ahmad, isu jabatan presiden tiga periode itu sudah ditolak berkali-kali oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Meskipun, Jokowi sempat mengatakan bila ada perubahan amandemen, maka ia tak memiliki opsi lain selain menjalankan konstitusi tersebut.
"Bolak-balik kan beliau sudah mengatakan tidak pernah berpikir bisa menjadi presiden tiga periode," tutur Ahmad lagi.
Ia kembali mengatakan, orang-orang yang sengaja memunculkan wacana tiga periode sengaja ingin cari muka Jokowi. Bila subyeknya saja sudah tidak mau, Ahmad pun mengaku heran untuk apa dipaksakan.
"Kalau subyeknya saja sudah tidak mau, saya kira sangat tidak elok konstitusi kita dipermainkan hanya kepentingan orang per orang saja," katanya.
Lalu, bagaimana hasil survei SMRC terkait sikap publik menyikapi wacana perpanjangan jabatan presiden menjadi tiga periode?