ilustrasi wartawan (pexels.com/Terje Sollie)
Program ini menjadi wujud nyata komitmen PT Pegadaian dalam mendukung demokrasi dan tata kelola informasi publik yang transparan, khususnya di tengah tantangan arus informasi dan meningkatnya kebutuhan akan pers yang kredibel.
"Kompetensi pers adalah bagian dari ekosistem ESG (Environmental, Social, Governance). Dukungan terhadap UKW adalah kontribusi Pegadaian dalam memperkuat tata kelola informasi publik yang transparan, adil, dan inklusif," tambah Rully Yusuf.
Dalam pembukaan UKW Bandung pada Mei lalu, Busyro Muqoddas, Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi Dewan Pers, yang juga mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menyampaikan pesan kuat tentang urgensi menjaga etika jurnalistik.
"Profesi wartawan bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan nurani. Jika disusupi kepentingan politik atau ekonomi, maka yang lahir bukan informasi, tetapi manipulasi. UKW adalah ruang sakral untuk mengembalikan roh profesi ini kepada akar etikanya," tegas Busyro.
Ia juga menyoroti peran Pegadaian dalam mendorong tata kelola yang akuntabel, serta pentingnya pers sebagai penjaga moral publik.
"Jangan sampai perusahaan publik hanya sibuk membangun citra tanpa memperkuat sistem pengawasan. Wartawan yang kompeten dan beretika adalah bagian dari sistem pertahanan moral bangsa," tambah Busyro.