Sebelumnya, Pusat Pengendalian Ekoregion (P3E) Sumatra, badan di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sudah menyatakan kualitas udara di Riau telah tercemar karhutla dengan kategori berbahaya.
Hasil dari pantauan satelit Terra Aqua pukul 06.00 WIB di Riau pada Sabtu (14/9), jumlah titik panas (hot spot) sebanyak 71 titik. Jumlah tersebut tidak sebanyak provinsi lainnya seperti Sumatra Selatan yang mencapai 294 titik dan Jambi sebanyak 235 titik.
Dari 71 titik panas di Riau, lokasi paling banyak di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) ada 39 titik, dan Pelalawan 11 titik. Kemudian di Kabupaten Kampar ada 7 titik, Bengkalis, Kuansing, dan Indragiri Hulu (Inhu) masing-masing 3 titik, Rokan Hilir (Rohil) dan Kepulauan Meranti masing-masing 2 titik, dan Kabupaten Siak ada satu titik.
Dari jumlah tersebut dipastikan ada 42 titik api dan lokasi terbanyak ada di Inhil sebanyak 23 titik dan Pelalawan ada delapan titik. Dengan arah angin yang berembus dari tenggara dan selatan, Riau masih akan menerima asap kiriman dari wilayah lain.