Jakarta, IDN Times – Kapolsek Kelapa Gading, Komisaris Polisi Seto Handoko, mengatakan pelaku teror bom Sekolah North Jakarta Intercultural School (NJIS) di Kelapa Gading, Jakarta Utara meminta tebusan uang. Permintaan tebusan atas teror bom di sekolah Kelapa Gading itu disampaikan dalam pesan WhatsApp pada Selasa (7/10/2025) dan jika tak dipenuhi pelaku akan meledakkan bom yang telah diletakkan di sekolah tersebut.
"Mereka minta transfer 30 ribu dolar Amerika Serikat (Rp498 juta) lewat kripto ke salah satu wallet address," ujarnya.
Namun, setelah polisi berkoordinasi dengan pihak kripto, tidak ditemukan alamat bitcoin yang dimaksud.
"Hasil kordinasi dan pengecekan kepada pak Mohammad Naufal Alvira selaku Vice Chairman of Crypto Asset. Wallet address yang dimaksud tidak ditemukan atau tak valid. Sehingga hasilnya tidak ditemukan atau tidak ada pada crypto exchange local yang ada di Indonesia," ujar dia.
Tim Gegana yang melakukan sterilisasi lokasi pun tidak menemukan bom.
"Sudah disterilisasi dengan Gegana, hasilnya nihil," ujar dia.