Prinsip kapitalisme adalah pekerja harus memproduksi produk semaksimal mungkin dengan biaya seminimal mungkin. Ini pula yang terjadi di industri porno Jepang. Dengan semakin diterimanya pornografi, maka permintaan semakin meningkat.
Sejumlah agensi film porno Jepang pun mengambil jalan pintas untuk terus mengeruk keuntungan. Ini yang diungkapkan salah satu korban penipuan oleh pihak-pihak tak bertanggungjawab. Namanya Kurumin Aroma.
Perempuan berusia 26 tahun itu mengaku kepada The Guardian bahwa ia dipaksa untuk menjadi bintang porno oleh suatu agensi. Ia awalnya ditawari untuk menjadi model. Belakangan akal bulus agensi itu pun diketahui Kurmin ketika ia disodori kontrak dan diancam agar mau beraksi dalam film porno.
Kurumin tak sendiri. Perdagangan perempuan dalam industri porno Jepang telah menjadi pengetahuan umum di kalangan aktivis perempuan, bahkan aparat keamanan itu sendiri. Pada 2016, 100 perempuan mengadu kepada sebuah yayasan bernama Lighthouse.
Yayasan yang fokus mendukung korban perdagangan manusia itu mengungkapkan bahwa jumlah tersebut meningkat dari 62 laporan yang diterima pada 2015. Bahkan, pada 2014 mereka hanya mendapat 36 laporan.
Semua korban mengaku diancam, biasanya secara hukum dan finansial, jika tak mau berakting dalam film porno. Dikutip dari Japan Times, Shihoko Fujiwara yang merupakan perwakilan dari Lighthouse, berkata:
Para korban dirayu untuk menandatangani kontrak untuk menjadi model pakaian atau diberitahu bahwa mereka akan berakting dalam sebuah film. Ketika mereka datang ke lokasi, mereka diberi naskah porno dan disuruh untuk beraksi dalam film porno. Mereka memohon untuk pulang tapi produser atau studio mengancam memberikan penalti senilai jutaan yen atas tuduhan pelanggaran kontrak. Mereka digunakan seperti produk dengan konsekuensi panjang terhadap pendidikan, karir, serta pernikahan.
Salah satu kasus yang terungkap dan menggegerkan publik adalah tertangkapnya tiga pria dari sebuah agensi top Jepang oleh pihak kepolisian. Ketiganya memaksa seorang perempuan di usia 20-an tahun untuk berakting dalam 100 judul film porno dalam beberapa tahun. Seperti Kurumin, ia juga diancam akan dituntut karena dituduh melanggar kontrak.