Jakarta, IDN Times - Event Jakarta Internasional Marathon (Jakim) 2024 masih dihantui kualitas udara yang buruk. Alhasil, para pelari harus menghirup polusi tersebut.
Berdasarkan data IQAir, kualitas udara DKI Jakarta menduduki posisi kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada pukul 07.00 WIB.
Tentu ini jadi kado buruk bagi Jakarta yang tengah berulang tahun. Dilansir dari laman yang sama, kualitas udara di Jakarta mencapai AQI US 169 dengan tingkat konsentrasi PM2.5 Jakarta saat ini pada level 80µg/m³³. Peringkat kualitas udara menunjukan indikator merah dan merujuk pada kualitas udara yang tidak sehat.
Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 16 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO. Menurut acuan IQAir, skor indeks pada rentang 0-50 artinya memiliki kualitas udara baik. Sementara, rentang 51-100 berarti kualitas udara sedang dan rentang 101-150 kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitif.